Connect with us

Press Rilis

Areal Tambang PT Gag Nikel Tidak Masuk Dalam Kawasan Geopark Raja Ampat

Published

on

Silahkan share ke:

Cenderawasih Ekspres.Com,Waisai-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, pada Sabtu (7/6) lalu telah melakukan kunjungan kerja ke lokasi tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Dalam kunjungan tersebut, Bahlil memastikan bahwa area tambang sama sekali tidak masuk dalam batas resmi Geopark Raja Ampat. Hal ini sekaligus menepis kekhawatiran bahwa aktivitas pertambangan akan mengganggu kawasan wisata yang kini tengah populer di kalangan wisatawan mancanegara.

Berdasarkan data resmi Geopark Raja Ampat, kawasan ini mencakup empat pulau utama: Waigeo (termasuk Kepulauan Wayag di ujung utara), Batanta, Salawati, dan Misool. Karena Pulau Gag berada di luar keempat pulau tersebut, kegiatan pertambangan PT GAG Nikel tidak berada di zona Geopark Raja Ampa.

Sumber: ([https://rajaampatgeopark.com/id/geopark-center/mapgeotrails/(https://rajaampatgeopark.com/id/geopark-center/map-geotrails/)).

Dengan demikian, ekosistem laut dan keindahan alam Raja Ampat tetap terjaga terpisah dari area ekstraksi mineral.Sejarah penambangan nikel di Pulau Gag bahkan sudah berlangsung lebih lama dibanding popularitas Raja Ampat sebagai destinasi wisata.

Secara geologis, wilayah ini di belah oleh Sesar Sorong—di utara merupakan kerak Samudra Pasifik, di selatan kerak Benua Australia—sehingga mineral nikel terbentuk melalui proses lateritisasi pada singkapan kerak samudra.

Dalam hal pengelolaan limbah, PT GAG Nikel telah menerapkan prosedur sesuai standar pertambangan yang berlaku. Prosedur yang telah dijalankan yaitu mengoperasikan sistem drainase, sump pit, dan kolam pengendapan untuk menampung air larian.

“Proses pengolahan air limbah dilakukan melalui lima kompartemen sebagai filter dan tampungan sedimentasi, semua air atau limpasan hasil hujan itu sebelum masuk ke badan sungai kita endapkan terlebih dahulu melalui lima kolam, dan kita lakukan pengukuran Total Suspended Solids (TSS) setiap hari, setelah sesuai dengan ketentuan yang berlaku baru kita keluarkan,” tutur Manager QC PT Gag Nikel, Ahmad Akhsan, di lokasi tambang, Minggu (8/6) kemarin.

Selain itu, PT GAG Nikel juga telah memperoleh persetujuan teknis Baku Mutu Air Limbah (BMAL) untuk pengelolaan air larian, serta aktif melakukan rehabilitasi Daerah Aliran Sungai (DAS) dan konservasi terumbu karang di sekitarnya. Setelah kolam penampungan sedimentasi mengering, residu limbah dipindahkan ke tempat penampungan khusus yang sudah ditentukan.

Ketiadaan masalah dalam operasional tambang Pulau Gag turut dijelaskan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara, Tri Winarno, yang mendampingi kunjungan Menteri ESDM. Menurutnya, tidak ditemukan permasalahan signifikan baik di lapangan maupun dari tinjauan udara, termasuk sedimentasi pesisir yang tetap bersih.

“Kalau secara overall, reklamasi di sini cukup bagus juga, tapi nanti kita tetap tunggu report-nya dari Inspektur Tambang, terus kemudian nanti kita hasil dari evaluasi yang kita lakukan dari laporan Inspektur Tambang kemudian kita eksekusi untuk seperti apa nanti,” tukasnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *