CenderawasihEkspres.Com,Waisai-Gerbang Sekolah SMA Negeri 1 Raja Ampat dipalang warga yang diduga pemilik lahan di areal sekolah. Insiden pemalangan ini terjadi pada Rabu , (1/10/2025) yang mengakibatkan para siswa SMA Negeri 1 Raja Ampat tak dapat melakukan aktivitas belajar.
Ketua Komite SMA Negeri 1 Raja Ampat, Soleman Dimara mengaku prihatin atas adanya pemalangan yang dilakukan oleh pemilik hak ulayat. Bagi Dimara, tindakan pemalangan ini justru akan membuat masa depan generasi emas Raja Ampat menjadi suram.
“Sebagai ketua Komite, saya merasa prihatin atas pemalangan sekolah. Terlepas dari apa yang menjadi persoalan sehingga terjadinya pemalangan, kita semua patut memikirkan masa depan generasi emas kita yang ada di Raja Ampat ini,” ujar Soleman Dimara.
Soleman yang juga sebagai Ketua Komisi II DPRD Raja Ampat itu juga mengatakan, bahwa tak semestinya masa depan generasi emas Raja Ampat dikorbankan. Terkait pemalangan tersebut, menurut Soleman harus adanya ruang dialog antara Pemda Raja Ampat dan pemilik hak ulayat .
“Dengan demikian, solusi bahkan kesimpulan bisa dibijaki. Sebagai ketua komisi II, saya mendesak agar secepatnya ada dialog antara pihak terkait sehingga tidak mengorbankan masa depan anak-anak Raja Ampat,” terangnya.
Menurut Soleman, pemalangan ini akibat dari tidak tertibnya administrasi terkait lahan yang dibangun sekolah tersebut. Untuk itu, Pemda Raja Ampat segera menyelesaikan persoalan yang ada sehingga pemalangan serupa tidak terjadi lagi di kemudian hari.
“Ini karena tidak tertibnya administrasi, maka sebagai ketua komisi II, saya mendesak pemerintah melalui pihak terkait agar persoalan ini segera diselesaikan. Jangan karena ulah oknum tertentu, lalu mengorbankan masa depan generasi emas Raja Ampat, generasi muda Papua,” tandas Ketua Komisi II DPRD, Soleman Dimara.
