Connect with us

Berita

Bukan Faktor Kesengajaan, Pihak Pengelola Dapur 1 MBG Beri Klarifikasi

Published

on

Silahkan share ke:

CenderawasihEkspres.Com, Waisai –Pihak pengelola Dapur 1 Makanan Bergizi Gratis (MBG) memberikan klarifikasi terkait dengan insiden dugaan keracunan yang dialami sejumlah pelajar di Kota Waisai,Raja Ampat pada hari kemarin.

Saat ditemui usai menghadiri undangan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan DPRD dan pihak PGRI serta beberapa pihak terkait lainnya, Rugaia Alhamid, selaku pengelola mengungkapkan bahwa insiden yang terjadi bukan sesuatu yang disengaja.

Dengan kondisi saat ini, Rugaia mengungkapkan tidak membuat pembelaan diri atas apa yang terjadi, namun ia menantikan hasil uji laboratorium yang saat ini masih sedang dilakukan oleh otoritas terkait.

Terkait Standar Operasional Procedur (SPO), ia mengungkapkan pihaknya telah mengikuti SOP yang telah ditetapkan, mulai dari kualitas bahan makanan hingga tempat penyimpanan serta waktu pendistribusian ke penerima manfaat.

Dikatakan, usai terjadi insiden, Dapur 1 MBG yang dikelolanya itu telah dikunjungi oleh DPRD Raja Ampat dan pada hari ini Selasa 2 Desember 2025 dikunjungi langsung oleh Gubernur Papua Barat Daya,Elisa Kambu didampingi Pemerintah Daerah Raja Ampat.

“Kunjungan tersebut untuk memastikan apakah dapur yang kami kelola ini memenuhi standar atau tidak. Ternyata menurut Bapak Gubernur, Dapur kami ini layak, sehingga beliau menyampaikan terimakasih telah menjalankan program bapak presiden,” ujarnya, Selasa (2/12/2025).

Kendati demikian, Rugaia tidak membela diri, ia menerima jika dapur yang dikelolanya itu dievaluasi oleh Pemerintah Daerah dan Badan Gizi Nasional (BGN). Dia kembali menegaskan bahwa pihaknya telah mengikiti standar yang telah ditetapkan.

” Untuk menu makanan sudah disiapkan oleh ahli gizi, jadi tim dapur lah yang mengelolanya, kami didampingi Kepala SPPG dan ahli gizi,” tegas Rugaia Alhamid.

Terkait waktu pendistribusian makanan kepada penerima manfaat, menurut Rugaia , pihaknya telah mengikuti standar yang telah ditetapkan,yakni pada jam 07.15-08.00 didistribusikan kepada penerima manfaat di TK dan PAUD.

” Kadang kita distribusi juga sesuai dengan permintaan dari sekolah, kadang lebih cepat, kadang sesuai dengan waktu yang ada. Jadi ada sekolah yang meminta distribusi di waktu yang juga tidak menentu,” ungkap Gia.

Terlepas dari semua itu, lanjut Gia, jika ini merupakan kelalaian sehingga dirinya mewakili semua karyawan dan pengelola menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi.

Di tempat terpisah, Ketua DPRD Raja Ampat, Muhammad Taufik Sarasa saat ditemui usai RDP di kantor DPRD mengatakan,bahwa ini merupakan faktor kelalaian dan bukan faktor kesengajaan.

“Ini faktor kelalaian yang luar biasa yang tidak bisa dihindari bukan faktor kesengajaan, ungkap Taufik Sarasa.

Ketua DPRD juga menekankan agar pihak pengelola Dapur 1 MBG agar lebih berhati-hati dan mengikuti Standar Operasional Prosedur (SOP) yang telah ditetapkan agar tidak memicu insiden serupa terjadi di kemudian hari.

“Kami juga menegaskan kepada Pemerintah Daerah dan Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meningkatkan pengawasan dan melakukan evaluasi menyeluruh di semua dapur MBG yang ada di Kota Waisai, Raja Ampat,” tandasnya.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *