Connect with us

Berita

Pesawat Apung Akan Beroperasi di Akhir Tahun, Bandara Perairan Pertama Ada di Dabatan Misool Selatan

Published

on

Silahkan share ke:

CenderawasihEkspres.Com,Waisai-Indonesia sebagai negara poros maritim dunia dengan 60 persen wilayahnya adalah perairan memiliki potensi besar mengembangkan konsep wisata perairan menggunakan pesawat apung.

Pemerintah Kabupaten Raja Ampat melihat konsep ini sebagai salah satu peluang untuk didorong agar mempermudah konektivitas antar wilayah dan mengembangkan wahana baru dalam sektor pariwisata berbasis transportasi udara ke air yang disebut seaplane.

Dalam waktu dekat, Pemerintah daerah akan membangun bandara perairan di wilayah Raja Ampat, yakni di Kampung Dabatan, Misool Selatan. Progres kesiapan sudah nyaris rampung sehingga dipastikan pesawat apung akan beroperasi paling cepat di akhir tahun ini.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Raja Ampat, Yohannes B. Rahayaan mengatakan, bahwa moda transportasi alternatif ini dipercaya mampu mengakomodir kebutuhan konektivitas di lokasi destinasi wisata prioritas.

Diterangkan, konsep ini tidak saja mempermudah wisatawan di Raja Ampat, namun juga mempermudah layanan konektivitas warga masyarakat setempat, mengingat Raja Ampat sebagian besar merupakan wilayah yang meliputi perairan dan kepulauan, sehingga upaya ini juga untuk memperpendek rentang kendali.

“Kehadiran seaplane bukan hanya akan memudahkan pergerakan wisatawan. Tetapi, juga menawarkan angkutan logistik pendukung ekonomi kerakyatan di wilayah sekitar,” terang Rahayaan saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (18/7/2025).

Terkait kesiapan operasi bandara perairan di Dabatan Misool Selatan ini, pihak PT Global Aviaton Indonesia, sebagai perusahaan yang menyediakan layanan mengklaim bahwa tingkat kesiapannya sudah nyaris rampung.

Hal ini disampaikan oleh Manager Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Global Aviaton Indonesia, Bevan Andrean saat dikonfirmasi melalui via telpon pada Jumat 18 Juli 2025.

Bevan mengatakan, saat ini pihaknya tengah mempersiapkan pengadaan pesawat dan proses administrasi mengenai dengan izin operasi di wilayah Raja Ampat. Lebih lanjut disampaikan bahwa tingkat koordinasi dengan pihak otoritas bandara DEO Sorong pun sudah ditempuh.

Dia menerangkan, pihaknya juga sedang menunggu pengesahan Rancangan Peraturan Menteri (RPM), namun sembari menunggu RPM tersebut disahkan, pihaknya saat ini sedang dalam upaya untuk mempersiapkan hal teknis terkait dengan operasional di wilayah Raja Ampat.

Bevan juga menerangkan bahwa terkait dengan kawasan area landasan pacu sudah melalui tahapan kajian oleh Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi Udara. Kajian ini menjadi dasar untuk menunjang aktivitas operasi di Raja Ampat.

Dengan adanya penerapan konsep layanan berbasis transportasi udara ini diharapakan mampu menjadi mode transportasi alternatif oleh masyarakat, khusunya di wilayah Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya.

Untuk diketahui, bandara perairan ini tidak hanya di Dabatan, Misool Selatan, namun juga akan dibangun di sejumlah wilayah lainya di Kabupaten Raja Ampat untuk memperpendek rentang kendali pelayanan masyarakat.

Sebagai wilayah yang berbasis kepulauan, Raja Ampat memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata maritim. Pemerintah menilai transportasi ini dianggap mampu mendukung pengembangan pariwisata di Raja Ampat.

Bentuk dukungan tersebut adalah dengan menyediakan infrastruktur sebagai sarana dan prasarana penunjang seperti penyediaan bandara perairan di wilayah Dabatan , Misool Selatan, Kabupaten Raja Ampat.

Continue Reading
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *